Semester 7 di FKIP artinya, kalo semua berjalan lancar dan normal, sudah sepantasnya mahasiswanya melaksanakan PPL (Praktik Persekolahan). Sebuah kewajiban dimana mahasiswa dikirim ke beberapa sekolah setempat yang memerlukan tenaga guru tambahan dan bersedia di tumpangi oleh mahasiswa yang setengah tidak ikhlas melaksanakan tugas selayaknya guru selama 3 bulan dengan sedikit perbedaan yaitu, mereka tidak dibayar alias bekerja suka ga suka harus rela.
Sekarang saya sudah semester..... Sembilan, dan itu….
Banyak. Hehehehe. Kebetulan sekali karena tahun kemarin sayah mengambil cuti
maka sayah harus melunasi semua hutang SKS selama 6 bulan sayah tinggalkan,
termasuk PPL juga juga didalamnya. Bagusnya sayah tidak sendirian, banyak
sekali mahasiswa semester banyak ini yang menemani sayah PPL bersama adik-adik
tingkat yang amit-amit ini. *kita senasib sepenanggungan bro! ayo sukseskan PPL #buka baju kayak Supermen
Ketika pertama kali mendengar kalau sayah dapat lokasi PPL di
MTs AL-kautsar, pertanyaan pertama sayah adalah, “dimanakah itu?”, “kok ga
pernah denger yah “ ternyata selidik punya selidik, itu sekolahan hanya
berjarak sekitar 500 meter dari Kampus Pahlawan. Huakakakakkak, sangking
kecilnya itu sekolah, 4 tahun sayah kuliah ga pernah tau ada sekolahan disana
;P.
Berlokasi PELPAS alias Nempel Pasar, tepatnya Pasar Segiri dan
di naungi oleh yayasan Al-kautsar dan terletak disamping mesjid yang kebetulan
benama sama (sayah tau ini mesjidnya, gede sih). Mempunyai 3 ruang kelas yang
dipakai oleh kelas 7,8,9 masing-masing 1 kelas , 1 lab (dengan isi 3 komputer
dan 15 meja computer..-_-‘ ) 1 ruang guru, 1 ruang TU (yang dijebol temboknya
dari ruang guru) dan 1 ruang kepala sekolah (yang jadi satu sama ruanng TU) 1
ruang BP (yang jauh lebih besar dari ruang kepala sekolah) 1 kantin yang nempel
dengan kantor, dan 1 perpustakaan. Secara keseluruhan, pantaslah saya selalu
melewatkan bangunan ini ketika sayah melewatinya. Pertama, karena mesjid besar
satu-satunya yang ada didekat kampus itu jauh lebih menarik perhatian, kedua,
kebetulan jalan pasar tepat didepan sekolah itu adalah tempat biangnya macet, coba
aja meleng sedikit, pasti kena lindes truk yang mencoba memutar dan parkir,
meski jalanan disitu jika dilewati 3 motor saja pasti senggol-senggolan pantat!
Lumayan seru juga PPL disana, banyak hal yang sangat jarang
kita lihat apalagi lagi di kota besar seperti Samarinda ini (ga tau besarnya
dimana). Mungkin karena anak-anak disana sebagian besar tumbuh dan bergaul
dipasar, tempat mereka dan orang tuanya bekerja membanting tulang mencari
nafkah agar anak-anaknya bisa pinter, minimal jadi dokter, bukan jadi buruh
kasar seperti orang tuanya (lah dokter mah minimal jeh, hahahaha). Team sayah berisikan 8 orang, 4 cowo, 4 cewe. Sayah
dan seorang cewe bernama Farida dari Bahasa Inggris, Nirwana (namanya keren) dari
Bahasa Indonesia, Ali dari Penjas, Langgeng (no comment buat nama ini..:D) dari Matematika, Khairil Anwar (pasti
orang tuanya angkatan 45) dari PPKN, Linda dari Ekonomi dan Siti dari Biologi.
Dan tampaknya lagi-lagi sayah yang terhitung kurang waras sekaligus nyeleneh
dalam hal kelakuan plus dandanan, pertemuan pertama kami lumayan berkesan,
mereka dengan dandanan selayaknya guru, dan sayah muncul tiba-tiba karena baru
selese latihan teater.. tidak perlu dijelaskan kan deskripsinya??
Minggu awal masuk PPL, hanya sebatas mengamati, survey dan
observasi. Kami mangamati anak-anak kelas 9 sedang bermain bola dilapangan
semen. Seru juga, dulu waktu sayah masih di MTs juga sering gini. Awalnya
kegiatan ini tampak normal, 2 team sedang bertanding sengit dan team ke 3
menunggu giliran, peraturannya pasti team yang kalah nanti diganti. Keanehan
muncul setelah salah satu team mencetak gol, team yang kalah sangat kecewa
berat, sangat menghayati sekali peran kekalahan ini, kemudaian angota team yang
kalah ini memasukkan tangan mereka ke kantong masing-masing, mengeluarkan uang
1000an rupiah lecek dan memberikannya kepada team yang menang secara kolektif.
MEREKA MAIN JUDI!!!!
Sayah dan Farida yang dari Bahasa Inggris sedikit
diuntungkan karena guru pamong kami sangatlah luar biasa, baik banget, namanya
Bu Partiyem (jangan Tanya sayah kenapa namanya gitu) panggilannya cukup imut,
bu Party( hehehe), beliau memberi mandat yang katanaya mau datang ato ga
terserah aja. Malah beliau sempat ngomong “mas Aming kalo ntar ga bisa ngajar
ga papa, sms saja sayah, nanti sayah gantikan.” Ealaaaah,
eunakeeeeee…temen-temen sayah kasian, belum selese masa observasi, guru-guru
pamongnya sudah mulai memanfaatkan kehadiran mereka. Ada yang guru pamongnya
langsung ga keliatan dan menyerahkan semua tugas kepada anak didiknya, ada yang
langsung disuruh ngajar dan diawasi ketat, ada yang mengajar bukan bidangnya.
Maka kelimpungan lah kawan-kawan sayah.. hahahahhaha
Minggu kedua berlangsung dengan insiden anak autis di kelas
7, namanya ….. memukuli teman sekelasnya dan memperagakan adegan Bruce Lee
menendang musuh-musuhnya sambil teriak …EEEAAAAAAA pada saat mata pelajaran
Biologi. *ANTIKLIMAKS
Minggu ketiga berlangsung normal, anak kelas 8 dan 9
tawuran, salah satu anak kelas 8 membenturkan kepala anak kelas 9 ke jendela
kaca dan meninggalkan bekas berbentuk kepala disana. Semua anak cowok dikelas 8
dan 9 di siding di ruang kepsek yang kecilnya amit-amit itu, tumplek blek kayak sarden. Belum selesai
mereka disidang si anak Autis di kelas 7 kembali beraksi, 2 buku LKS kawannya
di robek-robek dan dia memperagakan kembali pukulan dan tendangan Bruce Lee
andalannya ke pintu sekolah.
waktunya ulangan harian pun mulai, ketika mendengar laporan kawan-kawan satu team, mereka bilang.."satu kelas remedial semua.."
1 bulan lebih PPL dilaksanakan, sudah 1 orang di keluarkan dari sekolah, anak
Autis itu di kembalikan ke orang tuanya kerena Sekolah tidak sanggup memberikan
pendidikan silat kepadanya.
Alangkah indahnya PPL ku ini ……..
5 komentar:
hahahaha, such a little fun shit..
like it so much bro!, kita senasib mink, mengingatkanku wktu ak PPL dulu.. dapet pamong yg enak...
enjoy ur job !
-Nad2-
wow.. PPL mu mantab ya nguk..
bermacam" manusia ada disana yg entah masa depannya jadi apa..
beruntungnya punya guru pamong yang baik, gg kek pamong na cha,, T__T
semangat sayang..
suatu saat kamu bakal kangen jadi seperti itu..
ekh, tp nunguk gg penah cerita klo ada yg autis.. (-_-')
btw,, nice posting sayang..
cerita" lagi" bikin ngakak,,
kamuh pintar buat nyusun cerita biasa jadi luar biasa,, :D
ayook di tunggu lagii postinganx,,
LUV ♥
nadia,, hahahahahahha.. gila ah, kayak masuk sarang preman disana,, padahal masih sanak kecil semua..
thanks for the support dude..
ucing nduuud...: that's motivate...thanks alot honney...
Calon Guru rupanya ^_^
Keep Writing.
wah, ga tau ya Fit.. mudah2an nasib berkata lain, takut dosa ngajarin yang salah2 sama anak murid, hahahaha..
Fitri calon guru juga??
Posting Komentar