Sabtu, November 26, 2011

Untitled

Sajak mengalir perlahan melalui jari hati yang berdarah....
 
Terbatu kumenatap goresanmu
Sebab karena pongah dan tutur

Terlintas begitu lekat topeng yang menempel
Dan akupun bermanja pada nada bercak noda hitam yang dengan mudahnya kuguratkan



Dari yang menghiris
Kepada yang terhiris
Mengapa masih terhiris?

Maaf dipinta

maaf sebisanya

rumah bawah, 2611111959.







Read more

Minggu, November 20, 2011

20.11 20.11.2011 (Maaf Mengganggumu Dengan Rindu)

Maaf mengganggumu dengan rindu.
Sesaat hatiku kini sedang tak menentu.
Kubiarkan diriku mencintaimu dengan caraku
Aku membiarkannmu mencintaiku dengan cara yang sangat sulit fahamiku.

Maaf mengganggumu dengan risau
Sesaat hatiku teriris pisau
Bergelombang udara ditengah kusau
Kekeringan rindu dirudung kemarau

Maaf mengganggumu dengan cinta
Kau kata sang penyair "bertudung sutra senja"
Memandangmu bagai bocah kecil disamping dermaga
yang memandang kejauhan ibunya yang telah pergi kesurga

Maaf mengganggumu dengan mimpi
Didalam hati sulit kufahami
Namun risau terbayar dengan sebuah janji
Janji yang kuharap bukan sekedar kuah didalam mangkok mie


Rumah Bawah. 20.11 pm. 20.11.2011

Mendadak aja pengen buat puisi ditanggal yang unik.. kemarin sih pengennya pas tanggal 11.11.11 jam 11.11.11, nah malah pas tanggal segitu saya masuk hutan buat kemping sama anak-anak HMJ.. hahahaha...tapi ga apalah, anggap aja postingan kali ini hanya sekedar nyampah..puisi ala kadarnya yang mendadak melintas dikepala sayah,, hahahaha.. daripada ini blog jadi sarang coro..


baidewei, saya sekarang lagi sibuk penelitian dalam tahap penyelesaian studi *AKHIRNYA MIIIINK, KAMU SADAR*... okeh,, mungkin sayah nanti akan cerita banyak soal ini.. tergantung mood.. 




see ya villains!






Read more

Senin, November 14, 2011

Namaku Hujan

Namaku hujan
Membawa kehangatan ditengah dinginnya hati
Kepada kau yang terbiasa menyembunyikan air mata didalam hujan

Namaku hujan
Yang mengaharap bisa membalas tatapan matamu ketika menengadah saat rindu tak lagi bertuan

Namaku hujan
Yang kau cintai walaupun hanya sekedar tetesan kecil gerimis manis di penghujung tangis

Yang terjatuh begitu saja
Lepas
Seringan bulu dara
Dan terkadang terjatuh menyentuh pipimu

Namaku hujan
Alunan musik yang kuhasilkan dari tetesanku yang menyentuh atap daun
Kemudian menyentuh permukaan
Dan kita pun melayang mengingat pecahan-pecahan kenangan..

Namaku hujan
Mata indah, namamu siapa?

Kamar Rawa. 111520010347

Read more
 

Catatan Mahasiswa Sableng (C M S) Copyright Protect Reserved and Edited by ♥chamink♥ © 2012