Kamis, April 22, 2010

Napak Tilas Kampung Halaman Mamak

Rencana ini sudah dirancang jauh sebelum sayah menjejakkan kaki dirumah. Sejak sayah masih di Cikandang tepatnya. Dengan alasan tertentu, Abah dan Mamak merencanakan ingin membuat selametan sayah sepulang dari program dirumah keluarga sayah yang ada di Kampung Jambuk, Kecamatan Bongan, suatu tempat yang biasa orang kami sebut Tanah Hulu. Sejak kecil sayah hanya tau nama daerah tanah hulu ini cuma dari cerita saja. Banyak cerita menarik yang berasal dari daerah antah berantah ini, salah satunya adalah apabila terlihat disungai Mahakam udang-udang sungai naik sampai kepinggir rumah dan sangat mudah ditangkap menggunakan tangan, maka sudah bisa dipastikan penyebabnya adalah air disungai Mahakam di Tanah Hulu penyebabnya. Air “kiriman” ini menyebabkan udang didaerah hilir “mabuk” (mungkin mengandung alkohol,, hehehhe, becanda). Cerita-cerita seram alias horror atau biasa kita sebut Cerita Hantu Orang sangat terkenal berasal dari tanah hulu juga, karena masyarakat disini masih jarang dan masih dikelilingi hutan yang sangat lebat diseluruh desanya. Apabila malam datang, orang-orang tidak mau bepergian sendirian, bahkan orang tuanya pun seperti itu,, serem katanya, suka digodain demit. kan ga keren sekali kalo mereka malem-malem tereak-tereak sambil lari terus ketika ditanya mereka menjawab “digodain demit cewe, diajak dangdutan” ih, najis banget lho... heheheheh. Cerita hantu yang saya dengar dari orang tua dan paman-paman saya juga kebanyakan yang pernah mereka alami sendiri selama mereka masih dikampung ini sebelum mereka pindah ke Sungai Mariam, daerah kami tinggal sekarang.


Perjalanan kami kali ini sebenarnya hanya sekedar Nazar dari orang tua sayah untuk membacakan Yaasin ke makam orang tua nenek dari Mamak sayah. Salah satu bagian terberat adalah pada saat keberangkatan dari rumah, dimulai pada pukul 4 pagi! Gila ajah, lah sayah malam sebelumnya nonton film sampai semaput gitu kok,, jam 2 subuh baru kelar nonton film Chipmunks 2 dan mengulang kembali (untuk kesekian kalinya) film yang meraih nominasi Film terbaik Oscar, Lord Of The Ring (Return To The King). Dengan kondisi setengah sadar kami pun berangkat, sayah, Mamak, Abah, Dilla, Nenek Heru, Nenek Fika (nama-nama nenek ini bukan nama sebenarnya, ini diambil dari nama anak-anak mereka agar lebih mudah membedakannya), Mbo Noy, 4 ponakan sayah, Fika, Linda, Edho dan Aya. Dengan menumpangi mobil pick up punya abah yang langsung dapet AC (Angin Cepoi-Cepoi) di bak belakang, alhasil sepanjang jalan sayah malah sukses tetidur dan terbangun ketika mendekati Kota Bangun, tempat persinggahan pertama. Disini kami mampir untuk berkunjung ke makam Dato’ laki dan mempir dirumah keluarga tepat disamping pelabuhan persinggahan di Kota Bangun. Wuiiih,, pemandangannya asik sekali,, nonton warga sekitar yang asik duduk di folder berjejer untuk mancing di sungai Mahakam. Kabar yang beredar, ikan Patin, salah satu ikan yang terenak yang ada di Sungai Mahakam, banyak terdapat disungai ini dan sangat mudah dipancing dengan menggunakan pentol!!! Yak, benar sodara-sodara, pentol yang itu, yang banyak dikonsumsi oleh anak-anak sekolahan itu ternyata sangat laku juga di Sungai Mahakam, hahahahahaha,, (pantas banyak orang jualan pentol disini!)


Perjalanan menuju persinggahan selanjutnya agak sulit untuk tidur seperti persinggahan yang pertama, secara mobil yang ditumpangi adalah mobil open cab, yah, maklum sajalah kalo sengatan sinar matahari menjadi salah satu resiko perjalanannya, huhhuhuhuhuhuu. Setelah beberapa jam kami melakukan perjalanan (dan badan sayah sukses gosong!), Abah dengan mendadak memberhentikan mobil tepat disamping pohon besar disamping jalan, ga taunya sudah jam makan siang,, hahaha, maka, piknik mendadak pun terjadilah siang itu, dibawah pohon rindang dan lahan yang lumayan luas untuk duduk-duduk dibawahnya, maka kami pun siap menyantap makan siang. Namun ada yang kurang, ga ada selimut, terpal atau sejenisnya untuk alas makan kami ditanah, tapi saya gag habis akal, kebetulan saya membawa sleeping bag sayah dan menggunakannya untuk alas saya tidur siang,, hahahahahahha,, tapi melihat saya enak sendiri, Abah, Mamak dan para ponakan pun ikut mengganggu, saya ditendang keluar dan mereka mengaduk-aduk tempat tidur siang sayah, Abah malah makan diatasnya dan sedikit menumpahkan air Tape di atasnya,,, waaaaaaaaaaa,, tempat tidurkuuuu.. hiks..hiks..


Sambil terus mereatapi sleeping bag saya yang akan menjadi sarang semut dan ntar malam pasti gatal-gatal kalo sayah pake tidur, makan siangpun selesai dan kami siap melanjutkan perjalanan lagi,, huffhh masih ada 2 kecamatan lagi yang harus dilewati..


Bongan, adalah salah satu kecamatan yang lumayan besar didaerah Kutai Barat, namun dengan kondisi masyarakat yang sangat jarang, dan masih dikelilingi hutan kayu adalah tempat yang lumayan membosankan, serius!. Namun ada beberapa hal yang menarik yang ada disekitarnya. Pertama, masih banyak terdapat monyet liar berlompatan dihutan samping jalan, bahkan sampai nyeberang jalan,, hahahaha,, kayak dikebun binatang aja, dan masih buanyak beberapa binatang liarnya disana (kabarnya masih banyak pelanduk diseketar sini, sejenis binatang seperti moose atau rusa yang biasanya kepalanya dijadikan dekorasi rumah dan dagingnya lezat sekali). Kedua, sepanjang kecamatan ini tidak ada listrik! Yang saya maksud benar-benar tidak ada listrik adalah, tidak ada tiang PLN atau penyalur tenaga listrik lainnya untuk mendukung asupan listrik untuk warga di sepanjang jalur ini. Yang saya heran adalah, dirumah keluarga sayah ada tipi!,, waduh. Ternyata untuk mendapatkan listrik, masing-masing rumah harus mengusahakan sendiri bagaimana mendapatkannya, salah satunya adalah menggunakan generator set. Ketiga, terdapat sungai yang cantik sekali dibelakang rumah ini, dengan dikelilingi jurang disekitarnya, ditengah-tengah terdapat sungai yang biasa dipakai untuk MCK oleh warga sekitar, ndeso sekali,, hehehe, dan warna iarnya juga COKELAT SEKALI! Sungai ini adalah aliran sungai Bongan yang terus menuju Sungai Jempang yang terkenal dan dilanjutkan ke Sungai Mahakam.


Perjalanan kemudian dilanjutkan ke tempat makam keluarhga untuk mengirimkan do’a kepada Dato’ bini. Ternyata eh, ternyata, kuburan-kuburan tersebut terletak di belakang rumah pertama Mamah saya waktu masih kecil, hehehhe, tapi sayang kondisinya seperti kena angin topan didalam rumah, kasian sekali.. Ini beberapa foto dilingkungan rumah orang tua saya (plus kuburan keluarga)



beberapa dokumentasi yang sempat saya jepret menggunakan kamera hape soner saya (yang nyatanya kualitasnya jauh lebih jelek dari kamea DSLR!!!) di CEKEDOT aja deh..



ni foto tempat mainnya mamak waktu kecil (mamah tampak belakang)









nah yang ini tempat mainnya mamak juga (mamah tamak depan *tetep aja gag keliatan,, hehehe*)













rumahnya mamak dilahirkan dan tumbuh besar (liat gag???yang sebelah kiri ketutup pohon ituh,,  yang kayak kandang ayam)









mamak masuk kerumahnya nih








 nah inilah keadaan rumah yang lebih tepatnya bangunan yang yang kena angin puyuh dari arah dalam,, hehehhehe









yah itulah kisah yang udah lama banget pengen saya postingin,, ni tulisan keknya udah lumutan di lektop sayah,, yaudah,, sayah mau nulis lagih,, *kali ini berusaha untuk tidak terlalu kadaluarsa*

3 komentar:

Supardi Rudi mengatakan...

like this

Evangelina Irish Netharien mengatakan...

astagahaaaaa.. >_<
horor rumahnya mamah dl yah sayang..
ternyata mamah di besarkan di lingkungan yang keras banget..
pantes aja mamah bisa jadi wonder woman.. hehheehhe...

tapii yang bikin seremnya tu yah rumah mamah tu naa..
tu masi di tinggali kah..??
horor.. T_T

Amink mengatakan...

tengkyu lo..

iya tuh, mink aja gag habis fikir kok ada rumah koyok ngono susahnya,,, belm liat sumurnya ndud,,, kayak film the ring.. serem abissss...

 

Catatan Mahasiswa Sableng (C M S) Copyright Protect Reserved and Edited by ♥chamink♥ © 2012