Dia
Duduk
Bicara
Luka
Menambah dia
Apakah dunia memang bergetar untukku
Hitam dan Putih
Tak ada Jika
Apakah masih ada sisa detik
yang melewati menitnya berharap berhenti sejenak sekedar menikmati keindahan masing-masing
menawarkan senyum pedih
apa
yang retak
tak akan
kembali
sempurna
itu saja,
jika esok mungkin bisa tersenyum untukku
tapi senyumnya sudah diberikan kepada malam yang lain
malam yang lain
Aku
Kamu
Dua
Hati
Terpaku
Diantara dua topeng
Postingan
3 komentar:
Jika luka kau obati dengan luka..
Maka apalah arti dari sekian malam yg pernah kita rajut bersama..
Diam..
Renungkan..
Lukis malam dengan dengan bintang gemilang..
Jangan.. Jangan redupkan..
Sisi hati yang tersakiti hanya akan menambah kelam..
Aku tau sudut bintang berusun tiga itu masih akan bercahaya terang..
Walau seakan sekarang enggan benderang..
Susun saja bingkai" itu..
Poleslah serapi mungkin agar retaknya tak terlihat lagi..
Jangan sampai bergeser.. Butuh perekat kuat agar ia tak hancur kembali..
Sudahlah..
Tak ada yg berubah..
Jika luka kau obati dengan luka..
Maka apalah arti dari sekian malam yg pernah kita rajut bersama..
Diam..
Renungkan..
Lukis malam dengan dengan bintang gemilang..
Jangan.. Jangan redupkan..
Sisi hati yang tersakiti hanya akan menambah kelam..
Aku tau sudut bintang berusun tiga itu masih akan bercahaya terang..
Walau seakan sekarang enggan benderang..
Susun saja bingkai" itu..
Poleslah serapi mungkin agar retaknya tak terlihat lagi..
Jangan sampai bergeser.. Butuh perekat kuat agar ia tak hancur kembali..
Sudahlah..
Tak ada yg berubah..
Kepada rembulan manisku;
Seyogyanya aku bisa mimpi indah,
aku tak akan tetsesat jauh
Bukannya aku tak takut semua akan berubah
Hanya ingin cahaya redup itu maaih sedikit diberikan untukku
biar kubuat semakin terang untukmu,untuk kita.
Rembulanku sayang
dimana hati ini arus kukait? Bintangmu semakin merapuh didekatku, namun hati ini berjanji pada diri untuk memperbaikinya; bahkan memegangny setiap malam agar tak terjatuh kembali.
Posting Komentar